Rabu, 16 Februari 2011

HUBUNGAN RASA INGIN TAHU DENGAN ILMU PENGETAHUAN

 Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu,yang pada akhirnya akan melahirkan sebuah pengetahuan dan munculnya kepastian. Pengetahuan dapat dikembangkan lebih lanjut apabila memenuhi 3 kriteria yaitu: objek kajian, metode pendekatan dan bersifat universal.Pengetahuan bersifat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita ketahui dan apa yang belum kita ketahui. Manusia tahu akan sesuatu, tahu akan alam sekitar, dirinya sendiri, orang lain, yang baik dan buruk. Rasa ingin tahu tersebut dirangsang oleh alam sekitar.

Ada beberapa faktor yang terkait dengan rasa ingin tahu ialah saat manusia melihat objek yang ada di sekitarnya,maka ia akan berfikir sesuai logika yang dia lihat Suatu  pengetahuan muncul dari rasa ingin tahu. Pengetahuan harus sesuai dengan objek yang diketahui. Ilmu merupakan salah satu dari buah pemikiran manusia. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui yang di peroleh melalui pengamatan inderawi yang muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya dan mengendalikan benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.

Ilmu juga merupakan kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu, yang membedakan ilmu dengan pengetahuan-pengetahuan lain. Ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu hal fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial, yang diperoleh manusia melalui proses berpikir. Setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.



Misalnya,dalam proses pembuatan makanan pokok  misalnya Nasi. Nasi berasal dari beras, beras berasal dari tanaman padi. Sebelum ditanami biasanya lahan digemburkan dulu. Pada masa lalu peng-gemburan tanah dilakukan dengan dicangkul atau dibajak. Mencangkul benar-benar menggunakan tenaga manusia sedangkan membajak sudah dibantu tenaga sapi atau kerbau.Ketika padi sudah dipanen, butir padi dipisahkan dari batangnya. Kulit padi juga harus dipisahkan dengan isinya (beras).  Berbeda dengan zaman dahulu yang masih menggunakan tenaga manual. Untuk memisahkan padi dari batangnya, padi dipukulpukulkan pada sebatang kayu. Sedangkan untuk memisahkan kulit padi dengan isinya (beras) menggunakan lesung dan alu. Padi ditumbuk hingga mengelupas kulitnya. Seringkali berasnya juga ikut hancur menjadi kecil-kecil, Menumbuk padi dengan lesung banyak dilakukan oleh kaum perempuan. Tetapi Para petani di masa kini, untuk menggemburkan tanah sudah dapat menggunakan alat bermesin. Alat ini disebut traktor. Dengan traktor kegiatan menggemburkan tanah dapat lebih ringan, mudah dan cepat. Meskipun demikian saat ini masih ada petani yang menggemburkan sawah dengan cangkul dan bajak.  


Jadi dapat di simpulkan bahwa proses suatu teknologi berawal dari proses coba-coba dan gagal. Apalagi seiring dengan perkembangan zaman para peneliti banyak melakukan percobaan dari apa yang dia lihat melaui inderawi kemudian di proses dengan logika,dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat hingga saat ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar