Senin, 10 Oktober 2011

sosiologi presentasi

Kelompok sosial dalam berinteraksi

A. Pengantar

Sebagai makhluk sosial,manusia akan selalu hidup dalam kelompok-kelompok tertentu. Apabila manusia dibandingkan dengan makhluk hidup lain nya seperti hewan,manusia tidak akan dapat hidup sendiri . Sejak lahir manusia berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia tidak di karuniai Tuhan alat-alat fisik yang cukup untuk dapat hidup sendiri seperti hewan. Akan tetapi manusia memiliki alat untuk bertahan dan istimewa yang jauh lebih sempurna daripada alat-alat fisik hewan yaitu pikiran. Pikiran tadi tidak dapat secara langsung digunakan sebagai alat hidup,tetapi dapat dimanfaatkan untuk mencari alat-alat materil yang diperlukan untuk kehidupan. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan oranglain di sebut gregariousness (makhluk sosial). Di dalam hubungan antara manusia dengan manusia lainnya,yang paling penting adalah reaksi yang timbul sebagai akibat dari hubungan-hubungan yang tadi. Reaksi tersebut yang menyebabkan tindakan seseorang menjadi bertambah luas . Sejak dilahirkan manusia mempunyai keinginan pokok yaitu:
Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu masyarakat).
Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan diatas manusia menggunakan fikiran,perasaan,dan kehendaknya. Saat manusia bernteraksi dengan oranglain dan kelompok akan melibatkan lingkungan maka akan muncul kelompok sosial atau social grup di dalam kehidupan manusia ini.  Pengertian kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki ciri-ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisasi serta terjadi berulang-ulang dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya untuk saling tolong menolong. Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antaralain menyangkut orang lain yang saling berpengaruh dan mempengaruhi satu kesadaran untuk saling tolong menolong. Setiap himpunan manusia dapat dinamakan kelompok sosial di perlukan beberapa syarat tertentu,antara lain:
Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang berkaitan.
Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya
Ada suatu faktor yang di miliki bersama sehingga hubungan antar mereka bertambah berat,yang dapat merupakan nasib yang sama,kepentingan yang sama,tujuan yang sama,ideologi politik yang sama dan lain-lain.
Berstruktur,berkaidah dan mempunyai pola perilaku
Bersistem dan berproses


B. Pendekatan sosiologis terhadap kelompok-kelompok sosial.

Di dalam kehidupan yang berkelompok keluarga merupakan anggota kelompok yang memiliki peranan kecil. Misalnya saat anggota keluarga selalu menyebar,pada waktu tertentu mereka akan berkumpul seperti pada saat makan pagi,siang maupun malam. Setiap anggota mempunyai pengalaman masing-masing dalam hubungannya dengan kelompok-kelompok sosial yang berada diluar rumah. Bila mereka berkumpul terjadilah tukar-menukar pengalaman di antaranya. Pada saat demikian,yang terjadi bukan lah pertukaran semata,tetapi para anggota keluarga tersebut mungkin telah  mengalami perubahan-perubahan tanpa di sadari. Saling tukar menukar pengalaman di sebut social experiences di dalam kehidupan kelompok mempunyai pengaruh yang besar di dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan. Terjadinya social expriences berguna untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kelompok terhadap individu dan bagaimana reaksi kelompok dan bagaimana reaksi individu terhadap pengaruh tadi di dalam pembentukan kepribadian. Kelompok sosial cenderung tidak menjad kelompok yang statis tetapi selalu berkembang serta mengalami perubahan-perubahan baik dalam aktivitas maupun bentuknya. Suatu aspek yang menarik dari kelompok sosialnya adalah bagaimana cara mengendalikan anggota-anggotanya. Hal yang terpenting adalah bahwa kelompok tersebut merupakan tempat kekuatan-kekuatan sosial berhubungan,memegang peranan dan selanjutnya.

Manusia merupakan makhluk yang bersegi jasmaniah dan rohaniah (jiwa). Segi rohaniah terdiri dari fikiran dan perasaan. Apabila di serasikan akan menghasilkan kehendak yang menjadi sikap tindak. Sikap tindak tersebut yang menjadi landasan gerak segi jasmaniah manusia. Pola berfikir tertentu yang di anut seseorang akan mempengaruhi sikapnya. Sikap tersebut merupakan kecendrungan untuk berbuat atau tidak berbuat terhadap manusia. Seseorang yang pola pikirannya bersikap materialistis,misalnya berkepentingan dalam pekerjaan tertentu. Dia lebih mementingkan pekerjaan yang memiliki materi yang banyak dan kurang memperhatikan kepuasan batiniah dalam mengerjakan pekerjaan tersebut. Sikap materialistis akan membentuk perilaku yang materialistis pula. Kalau pola tersebut sudah melembaga dan membudaya gejala tersebut akan menjadi perilaku yang pantas.


C. Bentuk-bentuk  kelompok sosial

Bentuk-bentuk kelompok sosial dapat di tinjau dari :
Klasifikasi tipe kelompok sosial
Kelompok sosial di pandang dari sudut individu
In-group dan out-group
Kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder(secondary group)
Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan(gesellschaft)
formal group dan informal group
membership group dan reference group
kelompok okupasional dan volunter

Klasifkasi tipe-tipe kelompok sosial

Tipe-tipe kelompok sosial dapat di klasifiksikan dari beberapa sudut atau ukuran. Seorang sosiolog  jerman  Georg Simmel,mengambil ukuran besar kecilnya jumlah anggota kelompok,bagaimana individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Ukuran lain yang di ambil adalah atas dasar interaksi sosial dengan kelompok-kelompoknya. Sosiolog memperhatikan pembagian atas dasar kelompok-kelompok dimana anggotanya saling mengenal (face to face groupings),seperti keluarga. Ukuran lainnya adalah kepentingan dan wilayah . Dimana suatu komuniti yang di bentuk atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan yang khusus yang di bentuk untuk kepentingan tertentu

Dalam membicarakan kelompok-kelompok sosial harus di hindari paham prasangka bahwa kelompok-kelompok sosial merupakan lawan individu,hanya dapat di pelajari di dalaam hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Pengertian tersebut sangat penting untuk mencegah terjadinya pendapat-pendapat yang menyatakan bahwa bentuk kelompok-kelompok sosial tertentu seperti publik dan kerumunan merupakan ancaman terhadap kesejahteraan individu juga harus di hindari prasangka bahwa kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan bentuk kehidupan yang nyata. Selain itu,terdapat pula pendapat-pendapat ekstrem yang menyatakan bahwa tak ada perilaku kelompok;semuanya harus dilihat dari perilaku-perilaku individu yang khusus. Pendapat yang tidak mungkin tidak benar harus di hindari,apabila kelompok sosial hendak di telaah dengan senetral mungkin tanpa prasangka.

Kelompok sosial di pandang dari sudut pribadi
Kelompok sosial biasanya tersusun atas dasar perbedaan kekerabatan,usia,seks dan kadang kadang atas dasar perbedaan pekerjaan dan kedudukan. Dalam masyarakat yang yang kompleks,individu biasanya menjadi anggota dari kelompok sosial tertentu sekaligus misalnya ras. Suatu ukuran lainnya bagi si individu adalah bahwa dia merasa tertarik pada kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan, misalnya keluarga. Terhadap individu lain pun hal keterkaitan ini juga terjadi. Misalnya individu tersebut memiliki kesamaan dan kecocokan satu sama lain.

in-group dan outgroup
kelompok sosial merupakan tempat dimana individu mengidentifikasikan dirinya sebagai in-groupnya. Jelas bahwa apabila suatu kelompok sosial merupakan in group atau tidak bersifat relatifdan bergantung pada situasi sosial lainnya. Out-group di artikan oleh individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in group nya. Sering dikaitkan dengan kami atau kita dan mereka. Sikap in group pada umumnya bersikap simpati dan memiliki perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok. Sikap out-group di tandai dengan suatu kelainan yang bersifat antagonis. Perasaan in-group dan out group merupakan dasar suatu sikap yang di namakan etosentrisme. Etnosentrisme yaitu kecenderungan bersikap menilai unsur-unsur budaya dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Sikap in group dan sikap out-grop dapat di jumpai di masyarakat.
4. kelompok primer dan kelompok sekunder
Menurut Cooley,kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang di tandai ciri-ciri saling kenal mengenalkan antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat nya yang bersifat pribadi. Misalnya
adanya peleburan individu menjadi kelompok dan tujuan individu menjadi tujuan kelompok. Cooley mengemukakan adanya dua hal penting bahwa dia bermaksud pertama untuk menunjuk suatu kelas yang terdiri dari kelompok yang konkret misalnya keluarga. Hal yang kedua adalah istilah saling mengenal terutama menekankan pada sifat hubungan antarindividu.
Agar memperjelas teori cooley tersebut akan di bicarakan hal-hal antara lain:
a. Kondisi-kondisi fisik dari kelompok primer
b. Sifat hubungan-hubungan primer
c. Kelompok – kelompok yang konkret dan hubungan primer

A. Kondisi-kondisi fisik dari kelompok primer.
Syarat yang penting adalah anggota kelompok tersebut secara fisik berdekatan satu dengan yang lainnya. Agar terjadi hubungan yang akrab,individu yang bersangkutan mau tidak mau secara fisik harus saling mengenal . Saling berbicara merupakan satu aliran untuk dapat bertukar fikiran,cita-cita maupun perasaan. Setiap masyarakat mempunyai norma-norma yang mengatur hubungan fisik antara anggotanya. Kadang hal ini dapat menjadi penghalang bagi terjadi nya hubungan tersebut,misal nya antara kasta yang memiliki derajat yang berbeda. Akan tetapi huungan di tempat umum misal nya di loket umum atau tempat karcis tidak dilarang karena norma-norma masih memberikan kelonggaran. Suatu hubungan yang langgeng merupakan faktor utama dalam pembentukan primer.

b. Salah satu sifat utama hubungan primer
Salah satu sifat utama hubungan primer adalah adanya kesamaan dan tujuan dari individu yang tergabung di dalam kelompok tadi. Hubungan itu bukan sebagai alat untuk mencapai tujuan melainkan salah satu tujuan utama. Hubungan tersebut terlepas dari unsur kontrak,ekonomi,politik maupun hubungan kerja. Hubungan primer bersifat inklutif,artinya apabila seseorang memiliki hubngan dengan orang lain maka orang tersebut menyangkut dia,misalnya perasaan nya, kepribadiannya,dan lain-lain.
kelompok-kelompok konkret dan hubungan primer
maksudnya di sini masih ada yang tidak memenuhi syarat di atas. Syarat tersebut masih bersifat ekstrim  karena di jadikan pegangan yang belum tercapai. Suatu hal yang tampak tidak selalu kelompok merasa hidup secara harmonis,bahkan dapat di tandai dengan rasa benci dan konflik.hal ini dapat di lihat dari kenyataan dalam setiap masyarakat yang terdapat norma dan nilai dalam masyarakat yang memaksa,mengatur pergaulan manusia.
Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang. Hubungannya tidak terlalu banyak mengenal dan secara pribadi sifat nya tidak terlalu langgeng. Pembatasan seperti di atas kurang memuaskan,karena walau bagaimana pun besar kelompok dalam kelompok sosial,kelompok primer berlaku dalam kelompok sekunder karena memiliki tujuan yang sama. Maka yang membedakannya adalah biasanya kelompok ini berlangsung saat menjalankan suatu peran . Misalnya dalam hubungan kontrak jual-beli

 Paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (gesellschaft)
Hubungan-hubungan positif antara manusia bersifat paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft). Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya di ikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah di kodratkan. Bentuk paguyuban terutama akan dapat di jumpai di dalam keluarga,kelompok kerabatan,rukun tetangga dan lain sebagainya. Menurut Tonnesdi katakan bahwa suatu paguyuban mempunyai beberapa ciri pokok yaitu:
intimate,yaitu hubungan menyeluruh yang mesra
private,yaitu hubungan yang bersifat pribadi,khusus untuk beberapa orang saja.
Exsclusive,yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk kita saja dan tidak untuk orang – orang lain diluar kita.

Suatu paguyuban terdapat suatu kemauan bersama ,ada suatu pengertian dan kaidah-kaidah yang timbul dengan dirinya dari kelompok tersebut. Apabila terjadi pertentangan tidak akan dapat di atasi dalam satu hal saja. Hal itu di sebabkan karena adanya hubungan yang menyeluruh antara anggotanya dan dapat menjalar ke bidang-bidang lainnya. Ada tiga tipe paguyuban yaitu sebagai berikut:
paguyuban karena ikatan darah,yaitu ikatan yang di dasarkan adanya ikatan darah atau keturunan. Contohnya;keluarga,kelompok kekerabatan.
Paguyuban karena tempat,yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong menolong. Contoh; warga,tetangga  dan lain-lain.
Paguyuban karena jiwa dan fikiran,yang merupakan sesuatu yang terdiri dari orang-orang yang tidak memiliki hubungan darah ataupun tempat tinggalnya yang saling berdekatan,tetapi mereka mempunyai hubungan darah mempunyai jiwa dan fikiran yang sama ,ideologi yang sama. Tipe paguyuban ini biasanya tidak sekuat paguyuban ikatan darah dan tempat tinggal.

Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek,bersifat sebagai suatu bentuk dalam berfikir belaka serta strukturnya bersifat mekanis. Bentuknya berdasarkan sifat timbal balik,misalnya ikatan antara pedagang,organisasi dan lain sebagainya. Patembayan akan di jumpai di publik atau umum,artinya bahwa hubungan nya bersifat untuk semua orang

6.Formal Group dan Informal Group
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja di ciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubugan antarasesama. Contohnya organisasi. Organisasi biasa disebut kan birokrasi. Menurut Max Weber yang mengembangkan organisasi di bentuk menurut cara-cara birokrasi mempunyai ciri sebagai berikut:
A. Tugas-tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas                   jabatan. Secara implisit terjadi pembagian kerja sehingga terjadi spesialisasi. Spesialisasi meningkatkan keahlian staf dan organisasi akan mampu mengembangkan struktur kepegawaian berdasarkan klasifikasi teknis.
B. Posisi dalam organisasi terdiri dari struktur wewenang. Struktur berwujud sebagai piramida sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab terhadap bawahan mengenai keputusan dan pelaksanaannya.
C. Suatu sistem peraturan mengenai keputusan-keputusan dan pelaksanaan. Peraturan tersebut menjamin keseragaman pelaksanaan dan kerjasama.
D. Unsur staf bertugas memelihara dan khususnya keteraturan komunkasi. Contohnya petugas administrasi yang bertanggungjawab menawasi rekaman dan pelaksanaan dengan tujuan mengembangkan organisasi.
E.Para pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi impersonal. Ikatan yang mencegah adanya perasaan pribadi yangb menurunkan kualitas keputusan.
F. Penyelenggaraan kepegawaian di dasarkan pada karier. Kepegawaian di tekankan pada kualifikasi teknis ketimbang faktor kekerabatan,atau hubungan pribadi.

Informal group adalah tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu. Kelompok tersebut biasanya dapat terjadi karena adanya pertemuan yang berulangkali dan itu menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama. Contohnya klik (klik yang di tandai dengan hubungan timbal balik antar anggota,misalnya 'kita' yang tidak memiliki struktur formal yangsering timbul dalam kelompok.

Membership Group dan References Group
perbedaan membership group dan references group berasal dari Robert K. Merton. Membership group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. References group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk perilaku dan pribadinya.
Kadang dapat menimbulkan segi negatif pada kejadian yang dilaksanakan yang berhubungan dengan membership group dan references group . Misalnya seorang anggota parpol yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. DPR merupakan membership group baginya tetapi jiwa dan jalann fikirannya tetap terikat pada references group yaitu partainya. Robert K.Merton mengemukakan dua tipe umum references group melalui hasil karya Harrold H.Kelley,Shibutani,dan Ralph H.Turner,yakni :
a. Tipe Normatif yang menentukan dasar kepribadian seseorang. Tipe ini merupakan sumber nilai bagi  individu,baik yang menjadi anggota maupun bukan anggota. Contohnya anggota bersenjata yang berpegang teguh pada tradisi yang telah di pelihara oleh veteran.
b. Tipe Perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya. Biasa di gunakan untuk menentukan kedudukan seseorang,misalnya status ekonomis dari orang-orang yang semasyarakat.

Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter
Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan,dimana kelompok ini timbl karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya kelompok profesi,seperti ikatan farmasi,ikatan dokter indonesia dan lain-lain.
Kelompok volunter adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan sama,namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar